Waspada MPOX
Di tengah maraknya kasus Mpox, Kementerian Kesehatan terus berupaya memastikan kesiapan layanan kesehatan demi mencegah terjadinya penyebaran virus Mpox di Indonesia. Balai Labolatorium Kesehatan Masyarakat Papua tergabung dalam Jejaring Laboratorium Kesehatan Nasional melaksanakan penguatan Deteksi Kasus Mpox di wilayah Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.
Sampai saat ini kasus Mpox yang dilaporkan sejak 2022-2024 di Indonesia sebanyak 88 kasus, tidak ada satupun berasal dari tanah Papua. Meskipun belum ada kasus, masyarakat tetap dihimbau untuk waspada terutama para pelaku perjalanan luar..
Adapun karakteristik klinis pada pasien mpox yang umumnya ditemukan pada wabah Mpox 2022 adalah
1. Lesi ruam:
- Lesi sering terjadi di daerah genital, anorektal atau di dalam mulut. Biasanya berawal dari wajah dan/atau genital.
- Ruam tidak selalu menyebar di banyak tempat di tubuh.
- Ruam mungkin terbatas pada beberapa lesi atau hanya satu lesi.
- Ruam tidak selalu muncul di telapak tangan dan telapak kaki.
- Lesi sering digambarkan sebagai nyeri kecuali saat penyembuhan (menjadi gatal)
- Lesi timbul bersamaan pada berbagai stadium (asinkron).
2. Gejala rektal/dubur (misalnya, tinja bernanah atau berdarah, nyeri, atau pendarahan dubur).
3. Demam dan gejala prodromal lainnya dapat terjadi sebelum ruam tetapi dapat terjadi setelah ruam atau tidak ada sama sekali.
Informasi lebih lanjut mengenai Mpox dapat diakses melalui:
sehatnegeriku.kemkes.go.id; infeksiemerging.kemkes.go.id; kemkes.go.id