MENGENAL HEPATITIS AKUT LEBIH DEKAT
Hepatitis berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu hepar yang berarti liver/hati, dan dari Bahasa latin yaitu itis yang berarti radang. Sehingga hepatitis dapat diartikan sebagai radang hati. Hati merupakan salah satu organ terbesar dalam tubuh manusia. Hati alias liver berukuran sebesar bola sepak dan memiliki berat sekitar 1,5 kg terletak di di rongga perut kanan bagian atas, tepat di bawah rusuk bagian kanan. Organ ini memiliki dua bagian, yaitu bagian kanan dan kiri. Lobus kanan hati merupakan bagian terbesar yang ukurannya lima sampai enam kali lebih besar daripada lobus kiri.
Fungsi utama hati adalah untuk membersihkan darah dari limbah hasil metabolisme obat-obatan dan zat-zat lainnya yang berpotensi berbahaya bagi tubuh, memproduksi empedu yang terdiri dari garam, kolesterol, bilirubin, elektrolit, dan juga air. Meregenerasi sel darah merah, juga menghasilkan protein yang berperan sebagai faktor pembekuan darah. menyimpan energi dalam bentuk glikogen, yang dihasilkan dari proses pencernaan karbohidrat dalam makanan. Ketika kadar gula darah turun, hati akan mengubah simpanan glikogen tersebut menjadi glukosa yang dialirkan ke dalam darah untuk dipakai sebagai energi. Hati mengandung sel tertentu yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Sel-sel ini mampu melawan infeksi dengan membuat sistem imun, lalu menghilangkan bakteri dari aliran darah.
Penyakit hepatitis atau radang hati disebabkan oleh infeksi virus hepatitis, yakni virus hepatitis A, B, C, D, dan E. Selain itu, hepatits dapat disebabkan oleh Epstein-Barr virus, Citomegalo virus, alkohol, obat-obatan, atau penyakit autoimun. Terdapat 5 jenis penyakit hepatitis yang perlu Anda ketahui, antara lain hepatitis A, B, C, D, dan E. Kelimanya memiliki penularan dan pengobatan yang berbeda.
Hepatitis A
Hepatitis A adalah infeksi yang terjadi pada hati dan dapat menular. Biasanya penularan terjadi melalui makanan atau air yang terkontaminasi dengan virus hepatitis A atau melalui kontak fisik dengan orang yang terinfeksi hepatitis A. Selain itu penularan juga dapat terjadi karena mengonsumsi makanan yang tidak dimasak dan sanitasi lingkungan yang buruk. Hepatitis jenis ini merupakan hepatitis ringan, bersifat akut, dan dapat sembuh tanpa menyisakan gejala apapun.
Hepatitis B
Pada hepatitis B, terdapat dua jenis yaitu hepatitis B akut dan hepatitis B kronik. Pada hepatitis B akut penularannya bisa terjadi ketika persalinan dan intra uteri. Selain itu, penularan hepatitis ini juga dapat terjadi akibat transfusi darah dengan penderita, jarum suntik yang tercemar, tato, dan transplantasi organ. Gejala yang biasa muncul adalah lesu, nafsu makan menurun, demam, merasa nyeri pada perut sebelah kanan, dan air kencing yang berwarna seperti teh. Sedangkan pada hepatitis B kronis merupakan tahap lanjut dari hepatitis B akut. Pada hepatitis B ini biasanya datang tanpa gejala. Untuk pengobatan hepatitis B kronis, dapat dilakukan dengan pengobatan terhadap gejalanya (pengobatan simtomatis).
Hepatitis C
Penyakit ini merupakan penyebab utama sirosis hati dan kanker hati. Biasanya ketika seseorang tertular virus hepatitis C, virus akan mengalami masa inkubasi di dalam tubuh selama 2-24 minggu. Penularan dapat terjadi melalui darah, cairan tubuh, jarum suntik, dan kecelakaan kerja (terutama pada petugas kesehatan). Menurut Kementerian Kesehatan RI, hepatitis C memiliki kemungkinan 80% untuk menjadi hepatitis kronis.
Hepatitis D
Hepatitis D merupakan hepatitis yang jarang ditemukan namun sangat berbahaya. Penyebab dari hepatitis D adalah virus hepatitis D atau disebut juga virus delta, yang mana virus ini memerlukan virus hepatitis B untuk berkembang biak. Oleh karena itu hepatitis D hanya dapat ditemukan pada orang yang telah menderita hepatitis B. Pada hepatitis jenis ini tidak memiliki vaksin, namun jika seseorang telah diberi vaksin untuk hepatitis B, maka otomatis orang tersebut akan kebal terhadap virus hepatitis B.
Hepatitis E
Hepatitis E merupakan salah satu jenis hepatitis yang ada. Penyebab dari hepatitis ini adalah virus hepatitis E. Virus ini membutuhkan masa inkubasi 2-9 minggu di dalam tubuh seseorang. Penularan hepatitis E dapat terjadi melalui fekal oral seperti hepatitis A. Gejala yang terjadi pada penyakit ini dapat menyerupai gejala flu.
Sampai saat ini masih belum ada antivirus untuk hepatitis E, namun Anda dapat melakukan pencegahan seperti menjaga kebersihan lingkungan, serta makanan dan minuman yang akan Anda konsumsi.
Penyakit Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya pertama kali ditemukan di Inggris Raya pada 5 April 2022. Sejak saat itu, dilaporkan terjadi peningkatan kasus di Eropa, Asia, dan Amerika. WHO selanjutnya menetapkan penyakit Hepatitis Akut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) pada 15 April 2022. Di Indonesia sendiri, Dalam kurun waktu 2 minggu hingga 30 April 2022, terdapat tiga dugaan kasus pasien anak hepatitis akut meninggal setelah mendapatkan perawatan intensif di RSUPN Cipto Mangunkusumo.
Penyakit Hepatitis Akut menyerang anak usia 0-16 tahun, paling banyak anak usia di bawah 10 tahun. Virus ini sangat berbahaya, beberapa anak dilaporkan meninggal, bahkan 17 dari 170 anak dengan Hepatitis Akut membutuhkan transplantasi hati. Sampai saat ini belum diketahui pasti penyebab Hepatitis Akut. Penyebabnya bukan virus hepatitis A, B, C, D dan E. Dugaan awal berasal dari Adenovirus 41, SARS CoV-2, virus ABV dll. Adenovirus umumnya menular melalui saluran cerna dan saluran pernafasan.
Cara penularan:
- droplet,
- air yang tercemar, dan
- transmisi kontak.
Gejala awal Hepatitis Akut gangguan gastrointestinal seperti sakit perut, mual, muntah, diare. Gejala dapat berlanjut dengan air kencing berwarna pekat seperti teh, BAB putih pucat, kulit & mata kuning, bahkan sampai penurunan kesadaran.
Langkah pencegahan dari Penyakit Hepatitis Akut adalah seperti mencuci tangan pakai sabun, memasak makanan dan minuman hingga matang, menggunakan alat makan yang bersih, menghindari kontak dengan orang sakit, memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Penulis: M. Imbiri
Penyunting: W. Fauziah