HARI TUBERKOLOSIS (TBC) SEDUNIA DI TAHUN 2023
Hari Tuberkulosis Sedunia diperingati setiap tanggal 24 Maret. Peringatan ini ditujukan agar masyarakat lebih peduli dan sadar bahwa penyakit TBC adalah penyakit yang masih dikategorikan sebagai epidemi di dunia, termasuk Indonesia. Tuberkulosis merupakan penyakit yang berbahaya yang bahkan menjadi penyebab kematian ke-13 dan penyakit menular ke-2 setelah COVID-19. Berdasarkan Global TB Report tahun 2022 jumlah kasus TBC terbanyak pada kelompok usia produktif terutama pada usia 25 sampai 34 tahun. Di Indonesia jumlah kasus TBC terbanyak yaitu pada kelompok usia produktif terutama pada usia 45 sampai 54 tahun. Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan, tuberkulosis di Indonesia jumlah kasus baru di tahun 2022 tembus 969 ribu dan 144 ribu kematian dalam satu tahun. Angka tersebut tergolong fantastis dan menjadi menjadi masalah serius. Data penemuan kasus baru di tahun 2023 menunjukkan angka 74 persen dari tahun sebelumnya. Setidaknya 86 persen untuk TB sensitif obt dan TB resisten obat berhasil masuk dalam pengobatan.
Hari Tuberkulosis sedunia pertama kali diusulkan oleh World Health Organization (WHO) yang merupakan salah satu organisasi kesehatan terbesar di dunia. Pada tahun 1882, Dr Robert Koch menemukan bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menjadi penyebab penyakit ini. Tema Hari TB Sedunia 2023 adalah Ya! Kita bisa mengakhiri TB! Tema ini diusung untuk menginspirasi harapan dan mendorong pemerintah, meningkatkan investasi, dan menerima rekomendasi WHO yang lebih cepat, adopsi inovasi, percepatan tindakan, dan kolaborasi multisektoral untuk memerangi epidemi TBC.
TB disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang menyerang paru-paru. Gejala TB sendiri berupa batuk yang berlangsung lama (lebih dari 3 minggu) yang biasanya berdahak bahkan mengeluarkan darah. Penyakit TBC ini dapat ditularkan melalui percikan ludah yang keluar penderita TBC saat berbicara, batuk, ataupun bersin. Dan juga, penyakit ini lebih rentan tertular kepada seseorang yang ber-imun rendah. Tanda awal dari penyakit ini dapat berupa demam, batuk, keringat malam, atau penurunan berat badan yang drastis.
Pencegahan TBC dapat dilakukan dengan memiliki ventilasi udara yang baik dirumah, dan Cahaya yang alami. Bakteri TBC dapat dibunuh oleh sinar UV. Selalu Menjaga kebersihan, selalu memakai masker di keramaian, dan Menjaga kekebalan tubuh. Memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik dapat membunuh bakteri yang satu ini. Terbukti, 60 persen orang dewasa dengan kekebalan tubuh yang sehat dapat melawan penyakit ini.Jangan lupa untuk selalu jaga kesehatan ya!
Penulis: M. Imbiri
Penyunting: A. Alwasi'a