Bimbingan Teknis Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi
Jayapura, Manajemen Risiko Terintegrasi sangat penting untuk laboratorium dalam membantu tercapainya tujuan laboratorium sebagai suatu organisasi. Manajemen berbasis risiko atau Risk-Based Thinking adalah perubahan utama yang terdapat pada ISO/IEC 17025:2017 dari versi sebelumnya dengan memberikan fleksibilitas yang lebih besar terhadap beberapa persyaratan, tergantung pada konteks laboratorium yang menerapkannya. Berkaitan dengan hal tersebut Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat Papua mengadakan Bimbingan Teknis Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi dalam Implementasi ISO/IEC 17025: 2017 yang diselenggarakan pada tanggal 21 - 22 Mei 2024.
Sebagai Narasumber dan pemberi materi adalah Nengah Karta dan Franky Chandra Wangsa dari Premysis. Bimbingan teknis ini menekankan pentingnya Manajemen Risiko Terintegrasi dalam suatu organisasi dengan pendekatan yang terstruktur dan sistematis. Seluruh peserta diberi pemahaman tentang potensi-potensi yang dapat mengancam tercapainya tujuan Laboratorium sebagai suatu organisasi dengan melakukan identifikasi, analisis dan evaluasi risiko. Setelah mengikuti bimbingan teknis ini seluruh peserta diharapkan mampu melakukan mitigasi terhadap semua risiko yang akan dihadapi dan memanfaatkan peluang yang dapat dilakukan untuk peningkatan kinerja Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat Papua.
Penulis: M. Imbiri
Penyunting: A. Alwasi'a